Beranda 

Peluncuran Buku “The Power of Forgiveness” dan Peringatan Tragedi Bom Marriott 2003

Tony Soemarno, salah satu korban Bom Hotel J.W. Marriott pada 2003 silam, baru saja meluncurkan buku yang berjudul “The Power of Forgiveness : Memoir Korban Bom Marriott” hari Jumat, 5 Agustus 2022, di JW-Marriott Hotel Jakarta. Peluncuran buku ini diinisasi dan diadakan oleh Division for Applied Social Psychology Research (DASPR) Bersama Forum Komunikasi Aktifis Akhlakulkarimah Indonesia (FKAAI), bertepatan pada hari peringatan ke-19 tahun Tragedi Bom Marriott tersebut.

Acara peringatan Tragedi Bom Marriott dibuka dengan sambutan sejumlah petinggi Pemerintahan dan juga Lembaga terkait, seperti Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P., kemudian Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT): Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., kemudian sambutan dari Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias, S.H., M.H., dan juga sambutan dari Direktur United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) Collie Brown. Selain itu, sambutan diberikan oleh Vivi Normasari selaku koordinator penyintas.

Acara ini dihadiri oleh 30 penyintas tragedi bom dari seluruh Indonesia. Dilakukan pembacaan doa dan mengheningkan cipta, serta peletakan tangkai mawar putih oleh penyintas sebagai bentuk simbolis duka cita.

Acara selanjutnya adalah Peluncuran Buku “The Power of Forgiveness”, dan Talk Show bersama penulis Tony Soemarno, bersama Nasir Abas, komandan Mantiqi III Jamaah Islamiyah dan juga Konsultan Senior DASPR, Ali Imron narapidana terorisme kasus Bom Bali, dan dipandu oleh akademisi Universitas Indonesia, Dr. Sapto Priyanto. Selain itu, turut hadir pula  staf khusus Menteri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri : Dr. Hoiruddin Hasibuan, S.H, M.H, Kasatgas Densus 88 Antiteror Wilayah DKI Jakarta : Kombes. Pol. Dayan Victor Imanuel Blegur, pemilik Hotel JW-Marriott Jakarta : Tan Kian, dan perwakilan Penerbit Mizan.

Acara ini diselenggarakan oleh DASPR dan FKAAI ini tidak lepas dari dukungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Densus 88 Antiteror Polri. DASPR adalah lembaga yang berisi akademisi dan praktisi yang bergerak untuk menyelesaikan masalah sosial dengan menggunakan sudut pandang psikologi sosial terapan. Adapun FKAAI adalah lembaga yang beranggotakan para penyintas aksi terorisme, returni/deportan, mantan narapidana terorisme, mantan jaringan terorisme, keluarga napiter, dan mantan kombatan jihad yang telah banyak melakukan kegiatan kontra radikalisme dan deradikalisasi. 

Buku “The Power of Forgiveness” merupakan karya yang ditulis berdasarkan pengalaman Tony Soemarno sebagai korban teror bom yang mengisahkan perjalanan hidup beliau sejak menjadi korban bom JW Marriott 2003 hingga menjadi aktivis deradikalisasi yang aktif mengunjungi dan berdiskusi dengan para narapidana kasus teror di dalam penjara. Kisah beliau sangat inspiratif untuk dibagikan dalam mencegah terulangnya perbuatan aksi terorisme. 

Resume Buku “The Power of Forgiveness” karya Tony Soemarno

Dari sekian judul buku yang telah terbit terkait radikaslisme-terorisme, inilah satu-satunya buku di dunia yang memuat kisah unik antara korban teror bom dengan para pelakunya. Dimulai dari bagaimana seorang Tony Soemarno harus bangkit dari keterpurukan yang menerpa dirinya, akibat direjam bom yang meledak sesaat sebelum ia makan siang di Hotel J.W. Marriott, Jakarta, pada Selasa, 5 Agustus 2003.

Cerita selanjutnya bergulir ke seputar keluarga penulis, yang nyaris babak bundas. Berbekal kekuatan iman, cinta, dan kasih-sayang dari ibu dan keluarga kecilnya, Tony berhasil membangunkan spirit hidupnya lagi yang hampir padam. Ia bangkit berdiri menghadapi nasibnya sendiri.

Tak cukup sampai di situ. Bersama dengan Nasir Abas, mantan komandan Mantiqi III Jamaah Islamiyah–yang akhirnya turut membantu Pemerintah Republik Indonesia membongkar jaringan teror di bumi Nusantara, ia berinisiatif mengunjungi Ismail Datam, Tohir, Ali Imron, Umar Patek, dan Abu Bakar Ba’asyir, di dalam lapas.

Kedatangan Tony itu dilatari oleh keinginannya untuk memaafkan kesalahan yang didasari ketidaktahuan. Ia tunjukkan kepada para teroris itu, bahwa kekuatan Islam yang utama adalah rahmat bagi semesta alam dan akhlak mulia. Budi baik yang menjadi dharma bhakti pada kehidupan.

Kebesaran jiwa Tony Soemarno bisa dirasakan para pembaca dalam bab akhir, Kompensasi Darah dan Airmata. Di sinilah uniknya takdir setiap manusia. Tony yang kini dikelilingi oleh begitu banyak orang-orang baik, ternyata harus melewati masa paling sulit dalam hidupnya. Ia menjelma menjadi pohon yang berakar kuat di rumah, tapi berbuah di mana saja.

Semoga karya monumental ini turut menginspirasi banyak orang, terutama umat Muslim sedunia. Karena biar bagaimana pun, kita hidup di bawah langit dan di atas bumi yang sama. Kita semua, sama-sama berhak untuk berbahagia. Sama berkewajiban menyelenggarakan kehidupan yang gemah ripah loh jinawi. Tata tentram kerta raharja.

Tempat

DKI Jakarta

Tanggal Mulai

2022

Tanggal Akhir

2022

Bagikan