Beranda 

Kampanye Mencegah Ekstremisme Kekerasan dalam Keluarga

Tiga kasus yang ada di Asia Tenggara telah menjadi pelajaran, bahwa isu yang ada di Indonesia, Filipina, atau Malaysia bukan lagi sebagai isu lokal tetapi menjadi isu bersama atau global. Berdasarkan teori faktor kenapa individu mau terlibat kelompok ekstrem, 3Ps dari Vergani dkk. (2018), kita bisa melihat bahwa keluarga sangat erat memiliki peran dalam proses pelaku melakukan aksi ekstrem.

Keluarga adalah awal individu terbentuk sebagai manusia dari lahir sampai dewasa. Sebab itu, penting keluarga menjadi pusat pendidikan yang membahas isu global. Karena pada dasarnya isu global juga lahir dari isu internal atau personal dari setiap individu.

Dalam hal ini, keluarga merupakan salah satu kunci untuk mencegah individu tergoda atau terhindar dari kelompok ekstremis.

Kampanye dengan mengambil tema besar perempuan dan anak muda telah melahirkan slogan “asuh anak bukan ekstremis”.

Ini merupakan bentuk solidaritas dari tiga aktor Preventing/Countering Violent Extremism (PCVE) dari tiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Filipina), yang mengikuti kegiatan Workshop on Strategic Communication for Effective Prevention of Violent Extremism in Southeast Asia pada 12-14 Desember 2023 yang diselenggarakan oleh UNODC, yang peduli dengan isu PCVE sebagai isu bersama di Asia. Tema keluarga menjadi topik yang perlu diangkat terutama melibatkan perempuan dan anak sebagai bagian dari keluarga.

Bloom (2011) juga menjelaskan bahwa salah satu faktor perempuan terlibat kasus radikalisme disebabkan oleh perasaan balas dendam. Dalam konteks Asia, balas dendam dapat dipicu karena anggota keluarga yang tertangkap, atau terbunuh selama melakukan aksi. Bahkan, trauma dan perasaan benci terhadap pemerintah sebagai musuh semakin meningkat.

Maka dari itu, mengingat begitu penting isu PCVE diangkat sebagai isu global tetapi juga ternyata bisa menjadi kunci pencegahan jika diterapkan dengan tepat dalam lingkungan keluarga. Cukup dengan klik suka dan bagikan, menjadi langkah kita untuk sama-sama mencegah aksi kekerasan di Asia bahkan dunia.

Referensi:

Bloom, M. (2011). Women and Terrorism: Bombshell. University of Pennsylvania Press.

Vergani. M, Iqbal. M, Ilbahar. E & Barton. G. (2018). The three Ps of radicalization: push,
pull and personal. A Systematic Scoping Review of the Scientific Evidence about
Radicalization Into Violent Extremism. Studies in conflict & terrorism, 43(10).

Kategori

Berita

Tanggal

16 Januari 2024

Author

DASPR

Bagikan