Beranda 

Gerakan Keagamaan, Hubungan Antar-Agama dan Persekusi

Kami telah terlibat dalam beberapa proyek yang menyelidiki gerakan keagamaan dan hubungan antar-agama di Indonesia. Selama Pemilu 2012 di Jakarta, kami menyelidiki bagaimana narasi agama digunakan untuk memobilisasi pemilih untuk merendahkan dan membenarkan kekerasan terhadap berbagai kelompok agama dan etnis yang berbeda. Bekerja sama dengan Wolfgang Wagner (Johannes Kepler University & University of Tartu), kami melakukan wawancara terhadap umat Islam yang terlibat dalam “Aksi Damai” tahun 2012 yang mengakibatkan pertumpahan darah dengan kekerasan. Unjuk rasa diadakan di tengah pemilihan gubernur DKI Jakarta, melawan seorang petahana Non-Muslim yang dituduh menghina Al-Qur’an. Temuan tersebut menunjukkan bahwa pengunjuk rasa cenderung tidak mendukung kekerasan ketika para pemimpin politik mempromosikan narasi damai. Sedangkan tuduhan penistaan meningkatkan dukungan pengunjuk rasa untuk kekerasan politik. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan politik memainkan peran penting dalam membentuk norma-norma sosial dan menjaga hubungan antar kelompok yang harmonis. Tim peneliti yang ikut serta dalam penelitian ini antara lain Any Rufaedah (DASPR), Reisa S. Arimbi (DASPR), M. Faisal Magrie (DASPR & US-AID Indonesia). Dalam proyek lainnya kami bekerja bersama Peter Holtz (Leibniz-Institut für Wissensmedien) dan Ali Mashuri (Universitas Brawijaya) untuk menyelidiki bagaimana sebuah kelompok agama yang dituduh sesat akhirnya menerima ancaman dan sejumlah reaksi kekerasan dimana para korban dianggap sebagai yang menyebabkan terjadinya kekerasan.

See related publications:

Tempat

● Kota Bandung
● Kabupaten Bandung Barat
● Kabupaten Bandung
● Kota Cimahi

Tanggal Mulai

01 May 2023

Tanggal Akhir

01 May 2024

Bagikan