Kesetaraan gender merupakan tujuan dan faktor penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tujuan ini ditekankan pada salah satu pedoman prinsip dari 2030 Agenda for Development, sebuah konsep terkait ‘leaving no one behind’ (United Nations Development Programme, 2019). Kesetaraan gender menekankan pada kesetaraan status dan nilai pada laki-laki dan perempuan. Penilaian terhadap manusia sudah seharusnya tidak dipandang sebagai superior atau inferior hanya karena berdasarkan status gender (Alba, 2018). Dalam praktik pencegahan/ konter kekerasan ekstremisme (P/CVE), peran perempuan juga seyogyanya setara dengan laki-laki. Bahkan, program berbasiskan gender perlu diupayakan secara lebih optimal dalam upaya penanganan terorisme.
Untuk itu, pelatihan ini berisikan materi-materi tentang penguatan gender, di antaranya pemahaman tentang gender sebagai bentuk konstruksi sosial; pengalaman DASPR bertemu napi terorisme dan keluarga napi terorisme; dan nilai agama dalam mengkonstruksi gender; serta kerangka kerja pencegahan ekstremisme dalam agenda perempuan, perdamaian, dan keamanan.
TUJUAN
Meningkatkan kesadaran tentang perspektif gender dalam upaya P/CVE, serta meningkatkan kualitas kebijakan dan program masing-masing lembaga mitra terkait P/CVE.
PARTISIPAN·
Partisipan dalam program ini adalah partner dari WGWC (Working Group on Women and P/CVE), total terdiri dari 20 peserta.
HASIL
Partisipan pelatihan mengalami peningkatan pengetahuan tentang perspektif gender dan mampu mengimplementasikan pengetahuan yang didapat selama pelatihan sebagai upaya P/CVE terkait perspektif perempuan di organisasinya masing-masing. Terjadi pula kesepakatan tentang indikator apa saja yang perlu diperhatikan supaya intervensi dapat meredam narasi-narasi radikal yang telah terjadi di masyarakat.